Kamis, 22 Oktober 2015

SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN (TUGAS DAN TULISAN BEBAS)

Diposting oleh notes of a dreamer di 06.48 0 komentar


NAMA : OKY ROSTANIA
NPM: 16213776
KELAS :3EA14


TUGAS

1.      Jelaskan yang di maksud dengan pembeli dan pembelian?

Pembeli adalah Pembeli diambil dari istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus diartikan sebagai ”seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu” atau ”sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”.
Ada juga yang mengartikan ”setiap orang yang menggunakan barang atau
jasa”.
Sedangkan Pembelian adalah Suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.

2.      Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian?

a.       Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.

b.      Kelas sosial
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal

c.       Kelompok referensi kecil
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll

d.      Keluarga
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
§  Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
§  Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
§  Siapa yang melakukan pembelian.
§  Siapa pemakai produknya.

e.       Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya

f.       Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku


g.      Sikap dan kepercayaan .
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya

h.      Konsep diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain

3.      Jelaskan perbedaan dari keinginan konsumen dengan kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk?

Keinginan konsumen yaitu keinginan akan suatu barang yang diinginkan tetapi barang atau hal tersebut bukan termasuk dari kebutuhan konsumen. Sedangkan kebutuhan konsumen yaitu dimana barang atau suatu hal yang wajib di penuhi oleh seorang konsumen dan merupakan kebutuhan sehari-hari

4.      Studi kasus untuk perilaku konsumen yang membeli suatu produk barang, apakah sikonsumen membeli berdasarkan kebutuhan atau keinginannya


Ashar menginginkan suatu produk handphone dari produsen sony xperia keluaran terbaru, tetapi disisi lain ashar harus memenuhi kebutuhannya akan suatu barang yaitu sepatu, dikarenakan sepatunya yang lama sudah rusak maka sepatu tersebut merupakan barang yang dibutuhkan olehnya, akhirnya ashar memilih untuk membeli sepatu yang ia butuhkan dibandingkan dirinya harus membeli handphone baru, karena sepatu termasuk kebutuhan yang harus dipenuhi olehnya dan lebih penting untuknya dibandingkan handphone tersebut.

TULISAN BEBAS

WASPADAI MEDIA SOSIAL BAGI ANAK

   S


itus jejaring sosial memang memiliki dampak positif dan negatif di kehidupan kita, akan tetapi bagaimanakah hal itu dapat mempengaruhi anak-anak? Dalam artikel ini saya akan mengupas dampak negatif jejaring sosial pada anak.

Media sosial yang sekarang ini menjadi tren di semua kalangan pengguna internet seperti facebook, twitter, instagram serta yang lainnya, sangat mudah diakses dimanapun. Belum lagi dengan dukungan teknologi seperti munculnya banyak gadget yang menawarkan beragam fitur yang wah, semakin memudahkan orang untuk mengakses media sosial ini. Demam media sosial ini tidak akan ada habisnya, bahkan penggunanya cenderung meningkat setiap tahunnya.

Pada umumnya media sosial memberi kemudahan pada setiap penggunanya untuk registrasi, membuat akun pribadi yang diperuntukan untuk berinteraksi bagi saudara, teman, sahabat, baik yang dekat maupun yang jauh, selain itu media sosial merupakan sarana untuk bertukar informasi agar setiap penggunanya memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih, tetapi bagaimanakah jika sebagian pengguna media sosial itu adalah anak-anak? Anak-anak dapat dengan leluasa membuat akun pribadinya, dengan pengetahuan terbatas dan tanpa bimbingan yang benar dari orang tua, anak- anak akan ketergantungan pada sosial media dan lebih parahnya mereka akan susah dikontrol.

Beberapa studi telah menunjukan bahwa media sosial dapat mempengaruhi pikiran anak-anak dan menghambat perkembangan mereka, mereka akan sulit menerima pelajaran, berkonsentrasi saat belajar bahkan mereka sulit untuk mengalihkan perhatian mereka dari media sosial.Media sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. Anak rentan depresi, kecenderungan anti sosial dan bersikap agresif.

Orang tua sebaiknya mengetahui akun-akun media sosial anak-anaknya dan mengetahui password akun tersebut, karena canggihnya teknologi, adanya fitur media sosial yang bersifat privacy seperti inner circle pada Path atau lock post pada Facebook yang memungkinkan anda sebagai orang tua tidak bisa melihat post media sosial anak Anda. Banyak cara untuk mengawasi anak-anak dalam pergaulan mereka di media sosial, tanpa mereka merasa terganggu. Salah satunya dengan berbagi kepada orang tua teman – temannya dan saling bertukar infomasi yang diketahui sehingga membuat anda sebagai orang tua terus up-to-date. Selain itu, GPS lokasi dari media sosial anak-anak lebih baik dimatikan, agar keberadaan anak anda tidak diketahui oleh siapa yang ingin berniat jahat kepada anda dan keluarga.

Selain tindakan diatas, orang tua juga harus memberikan edukasi kepada anak-anaknya mengenai apa itu kegunaan media sosial dan berikan pengetahuan tentang resiko dan bahaya dari adanya media sosial, agar mereka bisa mengantisipasi dan mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan




SOFTSKILL (TUGAS DAN TULISAN BEBAS)

Diposting oleh notes of a dreamer di 06.39 0 komentar
TUGAS

1.      Jelaskan yang di maksud dengan pembeli dan pembelian?

Pembeli adalah Pembeli diambil dari istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus diartikan sebagai ”seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu” atau ”sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”.
Ada juga yang mengartikan ”setiap orang yang menggunakan barang atau
jasa”.
Sedangkan Pembelian adalah Suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.

2.      Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian?

a.       Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.

b.      Kelas sosial
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal

c.       Kelompok referensi kecil
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll

d.      Keluarga
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
§  Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
§  Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
§  Siapa yang melakukan pembelian.
§  Siapa pemakai produknya.

e.       Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya

f.       Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku


g.      Sikap dan kepercayaan .
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya

h.      Konsep diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain

3.      Jelaskan perbedaan dari keinginan konsumen dengan kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk?

Keinginan konsumen yaitu keinginan akan suatu barang yang diinginkan tetapi barang atau hal tersebut bukan termasuk dari kebutuhan konsumen. Sedangkan kebutuhan konsumen yaitu dimana barang atau suatu hal yang wajib di penuhi oleh seorang konsumen dan merupakan kebutuhan sehari-hari

4.      Studi kasus untuk perilaku konsumen yang membeli suatu produk barang, apakah sikonsumen membeli berdasarkan kebutuhan atau keinginannya


Ashar menginginkan suatu produk handphone dari produsen sony xperia keluaran terbaru, tetapi disisi lain ashar harus memenuhi kebutuhannya akan suatu barang yaitu sepatu, dikarenakan sepatunya yang lama sudah rusak maka sepatu tersebut merupakan barang yang dibutuhkan olehnya, akhirnya ashar memilih untuk membeli sepatu yang ia butuhkan dibandingkan dirinya harus membeli handphone baru, karena sepatu termasuk kebutuhan yang harus dipenuhi olehnya dan lebih penting untuknya dibandingkan handphone tersebut.

TULISAN BEBAS

WASPADAI MEDIA SOSIAL BAGI ANAK
http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2014/04/27/249128_anak-bermain-internet-_663_382.JPG





   S
 


itus jejaring sosial memang memiliki dampak positif dan negatif di kehidupan kita, akan tetapi bagaimanakah hal itu dapat mempengaruhi anak-anak? Dalam artikel ini saya akan mengupas dampak negatif jejaring sosial pada anak.

Media sosial yang sekarang ini menjadi tren di semua kalangan pengguna internet seperti facebook, twitter, instagram serta yang lainnya, sangat mudah diakses dimanapun. Belum lagi dengan dukungan teknologi seperti munculnya banyak gadget yang menawarkan beragam fitur yang wah, semakin memudahkan orang untuk mengakses media sosial ini. Demam media sosial ini tidak akan ada habisnya, bahkan penggunanya cenderung meningkat setiap tahunnya.

Pada umumnya media sosial memberi kemudahan pada setiap penggunanya untuk registrasi, membuat akun pribadi yang diperuntukan untuk berinteraksi bagi saudara, teman, sahabat, baik yang dekat maupun yang jauh, selain itu media sosial merupakan sarana untuk bertukar informasi agar setiap penggunanya memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih, tetapi bagaimanakah jika sebagian pengguna media sosial itu adalah anak-anak? Anak-anak dapat dengan leluasa membuat akun pribadinya, dengan pengetahuan terbatas dan tanpa bimbingan yang benar dari orang tua, anak- anak akan ketergantungan pada sosial media dan lebih parahnya mereka akan susah dikontrol.

Beberapa studi telah menunjukan bahwa media sosial dapat mempengaruhi pikiran anak-anak dan menghambat perkembangan mereka, mereka akan sulit menerima pelajaran, berkonsentrasi saat belajar bahkan mereka sulit untuk mengalihkan perhatian mereka dari media sosial.Media sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak. Anak rentan depresi, kecenderungan anti sosial dan bersikap agresif.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRETs-iR2OpHT8GzQ0RIi8bMyOHs7bJGN5DV8iBGY0rmjRkqnUje9W36nCvaGdi5NXayNoZkrHj4_XYXwIG-C0HbuaN5zFHvGovkOkG8wf3_lrh-CcFicI_S6EqiWidfrigIjzbUlXzuUv/s1600/waspadai_bahaya_gadget5.jpg












Orang tua sebaiknya mengetahui akun-akun media sosial anak-anaknya dan mengetahui password akun tersebut, karena canggihnya teknologi, adanya fitur media sosial yang bersifat privacy seperti inner circle pada Path atau lock post pada Facebook yang memungkinkan anda sebagai orang tua tidak bisa melihat post media sosial anak Anda. Banyak cara untuk mengawasi anak-anak dalam pergaulan mereka di media sosial, tanpa mereka merasa terganggu. Salah satunya dengan berbagi kepada orang tua teman – temannya dan saling bertukar infomasi yang diketahui sehingga membuat anda sebagai orang tua terus up-to-date. Selain itu, GPS lokasi dari media sosial anak-anak lebih baik dimatikan, agar keberadaan anak anda tidak diketahui oleh siapa yang ingin berniat jahat kepada anda dan keluarga.

Selain tindakan diatas, orang tua juga harus memberikan edukasi kepada anak-anaknya mengenai apa itu kegunaan media sosial dan berikan pengetahuan tentang resiko dan bahaya dari adanya media sosial, agar mereka bisa mengantisipasi dan mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan



https://rantypicky.files.wordpress.com/2014/05/dampak-teknologi-pada-anak.jpg

Kamis, 08 Oktober 2015

SOFTSKILL (PERILAKU KONSUMEN)

Diposting oleh notes of a dreamer di 20.13 0 komentar
NAMA : OKY ROSTANIA
NPM : 16213776
KELAS : 3EA14
TUGAS SOFTSKILL (PERILAKU KONSUMEN)


1.      Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.

2.      Segmentasi pasar
Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.

Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut : 
1.   Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati. 
2.  Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih. 
3.      Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen
            Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen , kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.

2. Segmentasi pasar bisnis
            Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.

3.      Segmentasi dan kepuasan konsumen

Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah      hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.

Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.   Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat  tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah

4.      Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Faktor penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk konsumen adalah “segmentasi pasar”. Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
Sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Segmentasi pasar merupakan tindakan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka terhadap bauran pemasaran. Dengan kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen.
Dari kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu :
1. produk
2. promosi
3. bukti fisik
4. komunitas
5. proses
6. harga.

Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.

5.      Analisis konsumen dan kebijakan sosial

Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1.      Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2.      Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3.      Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4.      Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5.      Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

Analisis Kebijakan Sosial
          Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
          Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
     Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.

6.      Proses keputusan membeli
Keputusan   pembelian  merupakan kegiatan  individu  yang  secara langsung terlibat dalam pengambilan  keputusan untuk melakukan pembelian terhadap  produk yang ditawarkan  oleh penjual. Pengertian keputusan  pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan  merupakan suatu
 kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan Membeli
e. Tingkah laku pasca pembelian.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

b. Pencarian Informasi
Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli

c. Evaluasi Alternative
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.

d. Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambaniatpembelian.

e. Evaluasi Pasca Pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.
  
7.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
a)  Trial &error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/mengenal dan belum tahu sama sekali.
b)  Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/bisikan hati. Penyelesaian dengan caria ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah. Karen tidak mempunyai dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analaisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
c)     Nursing process : proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelsesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi: pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
d)  Scientifik Methode/Research Process : proses riset / penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasrkan hasil penelitian dengan menggunakan logika dengan pendekatan yang sistematis.

8. Membedakan antara keputusan membeli yang direncanakan sepenuhnya, tidak direncanakan dan pembelian yang direncanakan sebagian.
·     Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
·        Pembelian yang tidak direncanakan: terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat dari manfaat utama produk yang mereka beli.

TULISAN MATERI BEBAS

MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Ø Motivasi, Kebutuhan dan Keinginan
1.      Motivasi
a)      Schiffman & Kanuk (1994)
      Motivasi merupakan suatu dorongan agar kebutuhan seseorang dapat dipenuhi.
b)      Solomon (1999)
      Sekali dorongan kebutuhan terpenuhi, maka dorongan tersebut menurun.
c)      Neal, Quarter, Hawkins (2001)
      Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk berperilaku dan mengarah kepada apa yang dibutuhkan
2.      Kebutuhan
Kebutuhan yang dimaksud, meliputi kebutuhan akan pangan, sandang, papan, perasaan aman, dan kebutuhan – kebutuhan fisik lainnya untuk manusia dewasa.
3.      Keinginan
Selain kebutuhan ternyata seseorang juga mempunyai keinginan, dengan demikian terpenuhinya keinginan itu sendiri juga merupakan suatu kebutuhan.

Ø Teori Kebutuhan Manusia
1.      Teori Hierarki Kebutuhan Manusia (Abraham W. Maslow (1830))
1.      Kebutuhan Fisik (Physical Need)
Seseorang membutuhkan makanan, minuman, tempat tinggal, kebutuhan seksual, kebutuhan rasa puas dan kebutuhan fisik lainnya.
2.      Kebutuhan Rasa Aman (Safety Need)
Seseorang membutuhkan keamanan dan perlindungan dari kekerasan fisik dan emosional.
3.      Kebutuhan Sosial (Social Need)
Seseorang membutuhkan untuk bergabung dengan orang lain, merasa dimiliki oleh orang lain, dan membutuhkan rasa persaudaraan.
4.      Kebutuhan Egoistik (Esteem Need)
Seseorang membutuhkan dari orang lain atau orang sekitarnya pengakuan terhadap faktor psikologis internal yang melekat pada dirinya; seperti kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan untuk disegani, kebutuhan untuk dipatuhi.
5.      Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Need)
Aktualisasi merupakan kebutuhan  manusia yang paling tinggi.
2.      Theory of Learned Needs (David McLelland)
1.      Kebutuhan Akan Sukses (Need for Success)
David menganggap bahwa manusia telah mampu mengatasi kebutuhan – kebutuhan dasarnya. Setelah manusia mampu mengatasi seluruh kebutuhan dasarnya, maka kebutuhan yang ingin diperoleh adalah kebutuhan untuk menjadi manusia yang sukses dalam lingkungannya.
2.      Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation)
Kebutuhan ini sangat terkait dengan sifat manusia yang dikatakan sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan sosial, manusia ingin diakui keberadaanya.
3.      Kebutuhan Kekuasaan (Need for Sovereignty)
Kebutuhan kekuasaan yang diutarakan oleh McLelland identik dengan kebutuhan aktualisasi diri yang dikemukakan oleh maslow. Dengan kekuasaan yang dimiliki seseorang maka ia dapat beraktualisasi diri secara lebih leluasa.

Ø Pengaruh Lingkungan terhadap Konsumen
1.      Lingkungan Mikro
Situasi dan kondisi dimana lingkungan keluarga, organisasi usaha dan sejenisnya sangat berpengaruh
2.      Lingkungan Makro
a.       Politik
Situasi dan kondisi politik sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan suatu bangsa.
b.      Ekonomi
Bila perekonomian tumbuh dengan wajar dan berkesinambungan maka dengan sendirinya akan tersedia kesempatan kerja. Dan apabila jumlah orang yang memperoleh kesempatan kerja lebih banyak, artinya mengurangi jumlah pengangguran.
c.       Sosial
Gambaran tentang kondisi sosial yang baik adalah apabila penduduk memperoleh kesejahteraan secara adil dan merata.
d.      Budaya
Lingkungan budaya meliputi keyakinan atau kepercayaan, adat istiadat atau kebiasaan, kepandaian atau keahlian, kesenian dan kebudayaan, bahasa dan alat komunikasi, makanan dan minuman, selera dan gaya hidup masyarakat, serta masih banyak aneka dan ragamnya.
e.       Teknologi
Teknologi mulai menampakkan pengaruhnya kepada kehidupan manusia sejak terjadinya revolusi industri yang sangat terkenal di Inggris pada abad ke-17, revolusi industri pada abad tersebut telah mengubah peradaban manusia. Perkembangan teknologi dalam komunikasi, transportasi, informasi, dll.
f.       Kependudukan
Ilmu tentang kependudukan berkaitan dengan tingkat kapasitas dan intensitas penduduk.
g.      Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha terkait dengan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh organisasi usaha dalam memasarkan dan mengantarkan produknya kepada konsumen. Kegiatan ini sifatnya mempengaruhi masyarakat secara terus-menerus agar membeli produk yang dihasilkan.

Ø Faktor Determinan di Sekitar Konsumen
Pada setiap individu konsumen terdapat dua faktor determinan yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor Internal
Unsur-unsur internal psikologis yang melekat pada setiap  individu konsumen. Seperti unsur-unsur persepsi, kepribadian, pembelajaran, motivasi dan sikap.
2.      Faktor Eksternal
Semua kejadian yang berkembang secara dinamis di sekitar lingkungan kehidupan konsumen. Faktor eksternal dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1.      Sub-faktor Sosial Budaya
Yang unsur-unsurnya terkait langsung dengan kehidupan masyarakat, namun tidak terkait dengan upaya para pemasar.
Unsur-unsur sub-faktor sosial budaya yang dimaksud terdiri dari :
a.       Budaya (Cultural)
b.      Demografi (Demography)
c.       Keluarga (Family)
d.      Kelas Sosial (Social Class)
e.       Referensi Kelompok (Reference Groups)

2.      Sub-faktor Upaya Pemasar
Dinamika lingkungan disekitar konsumen yang berupa upaya para pemasar. Sub-faktor ini adalah intrument pemasaran yang dioperasikan dalam rangka program pengembangan pemasaran, yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran dimaksud meliputi :
a.       Produk (Product)
b.      Harga (Price)
c.       Saluran Distribusi (Channel of Distribution)
d.      Promosi (Promotion)










 

NOTES OF A DREAMER Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea