Senin, 12 Desember 2016

SOFTSKILL ETIKA BISNIS

Diposting oleh notes of a dreamer di 03.15 0 komentar
NAMA : OKY ROSTANIA
NPM : 16213776
KELAS : 4EA14
TUGAS SOFTSKILL (ETIKA BISNIS)
Tugas 1 Definisi Etika bisnis
Tugas 2 Rangkuman bab 1, 2 dan 3 
Beserta cover buku















Sabtu, 25 Juni 2016

Bahaya Radiasi Gadget Bagi Kesehatan

Diposting oleh notes of a dreamer di 05.45 1 komentar
Bahaya Radiasi Gadget Bagi Kesehatan

Orang sibuk bermain atau menatap layar gadget adalah pemandangan yang nyaris bisa ditemui setiap hari. Baik di kantor, transportasi umum. ibarat dompet, gadget menjadi benda yang wajib dibawa sehari-hari. Bedasarkan penelitian sebelumnya, telepon genggam mampu meningkatkan interaksi sosial dan membantu seseorang mengurangi perasaan terisolasi.
Namun sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa mereka yang kehidupannya tak bisa lepas dari gadget, justru merasa diri mereka kurang bahagia. Klaim tersebut diungkapkan setelah peneliti mempelajari kebiasaaan lebih dari 500 siswa berusia 18-22 tahun dalam menggunakan gadget. Para peneliti mengukur bagaimana gadget dapat mempengaruhi pandangan mereka terhadap kehidupan, selain itu, peneliti juga melihat nilai ujian para siswa.
Hasilnya, ponsel turut meningkatkan rasa cemas seseorang karena mereka memiliki kewajiban untuk tetap berhubungan secara konstan. Rasa cemas muncul karena mereka terus dihubungi melalui gadget. Sementara partisipan lainnya kesulitan berhenti menggunakan media sosial, seperti Facebook.
Para peneliti yang terdiri dari Jacob Barkley, Aryn Karpinski dan Andrew Lepp, dari Kent University di Ohio mengatakan, ponsel bisa menjadi penyebab stres yang cukup besar. Hal ini jelas terlihat kontras dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan gadget dapat membantu mengurangi perasaan terisolasi.
Situs jejaring sosial kadang-kadang membuat saya sedikit terikat dengan ponsel, hal ini membuat saya merasa seperti memiliki kewajiban lain dalam hidup saya, ujar salah seorang partisipan yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir laman Daily Mail.

Bahaya radiasi handphone bagi kesehatan :
1.Mengurangi produksi sperma
Bagi anda kaum pria sebaiknya anda mengetahui bahwa radiasi hp bisa mengurangi produksi sperma anda, kesimpulan ini diambil setelah diadakan beberapa penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa produksi pemakaian hp bisa mempengaruhi produksi sperma menjadi berkurang dan juga mengurangi kualitas sperma itu sendiri. Sperma menjadi tidak begitu subur sehingga mengurangi prosentase melahirkan keturunan, beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang terbiasa menaruh hp di saku celana dan ikat pinggang cenderung memiliki sperma yang lebih sedikit dan kurang berkualitas. Inilah yang harus anda perhatikan, jadi gunakanlah hp seperlunya saja dan usahakan tidak menaruhnya menempel dengan anggota tubuh. Anda bisa menaruhnya di dashboard mobil atau di tas.

2.Bagi ibu hamil
Bagi anda para wanita yang sedang mengandung atau ibu hamil, lebih baik hindari pemakaian hp secara berlebihan atau rutin. Hal ini disebabkan karena radiasi yang diakibatkan oleh hp akan mengganggu janin dalam kandungan, beberapa penelitian ilmiah mendapatkan hasil bahwa radiasi hp dapat menggangu perkembangan otak janin dan menimbulkan perilaku hiperaktif ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Perilaku hiperaktif adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas yang tidak lazim dan cenderung berlebihan, otak pada janin juga menyebabkan kemampuan otak menjadi lemah khususnya daya ingat.

3.Mengganggu ingatan manusia
Pernahkah anda menelepon dalam waktu yang lama dan hp anda menjadi hangat / panas? Nah, di situlah radiasi yang paling banyak dari hp. Saat anda menelpon cukup lama, maka hp akan mencari sinyal secara terus-menerus dan menyebabkan radiasi. Bagi anda yang terbiasa telpon dengan menempelkan pada telinga, maka di situlah potensi daya ingat anda akan berkurang. Usahakan anda menelpon dengan menggunakan handset atau loudspeaker agar hp tidak begitu dekat dengan anggota tubuh. Selain itu, penggunaan hp bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat mengurangi daya ingatnya, karena otak anak masih dalam tahap perkembangan.

Dibawah ini saya juga akan memberikan informasi mengenai dampak negatif tidur dekat dengan Handphone

9 Dampak Negatif Tidur Dekat gadget
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsN1IKS24AK9MJxerLaGiM6T2gqx9cEOJtMpkT9r9zz1Y9sVK23_a11bnlrBCCQVn4FZUustpxvgivFLcpWRQzJ7gFd5Cn3Zxu_NcdHOt7JpjiizI4_fG334LtgHpczYcYT2cS1ntk38_3/s1600/tidur+dengan+ponsel+pintar+hp.jpg
Tidur adalah waktu untuk mengisi tenaga, jika tidur Anda tidak mampu mengisi tenaga Anda, maka hari-hari Anda tidak akan maksimal. Oleh karena itu, guna meminimalisir bahaya laten ponsel bagi si pemiliknya, ada baiknya bila kebiasaan tidur di dekat ponsel mulai saat ini dihilangkan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini ada 9 dampak negatif tidur di dekat ponsel, diantaranya:

1. Dapat menyebabkan tumor otak
Radiasi ponsel dapat mempengaruhi terbentuknya neoplasma dari regenerasi sel yang tidak wajar. Umumnya tumor otak menyerang orang dewasa pada usia produktif, namun tidak sedikit pula ditemukan kasus di mana tumor juga dapat menyerang anak-anak. Oleh karena itu, mulai saat ini usahakan untuk tidak menggunakan ponsel terlalu sering, apalagi sampai dibiasakan tidur di dekatnya.

2. Dapat menyebabkan kanker
Hampir sama dengan tumor otak, radiasi ponsel juga dapat mempengaruhi proses pembelahan sel-sel di dalam tubuh menjadi tidak terkendali, sel-sel abnormal ini kemudian menyerang jaringan terdekat yang secara rutin bersentuhan langsung dengan ponsel, seperti kulit dan telingga. Tak jarang anggota tubuh lainnya seperti perut juga dapat terpapar radiasi ponsel sehingga menyebabkan kanker, karena ketika tidur si pemilik tidak sadar kerap meletakkannya di bawah tubuh dan menindihnya.

3. Terbakar dan meledak
Media massa seperti televisi dan surat kabar pernah memberitakan kasus ponsel meledak dan terbakar ketika si pemiliknya sedang tertidur sehingga melukainya. Kejadian tersebut terjadi karena sering kali pemilik ponsel mengisi ulang dayanya dan kemudian tertidur di sisinya, ketika daya sudah penuh dan lupa mencabutnya, maka ponsel akan menjadi panas dan bila sampai terjadi korsleting dapat membuatnya meledak hingga terbakar.

4. Menyebabkan sakit kepala
Radiasi ponsel bagi beberapa orang yang sensitif terhadap gelombang RF yang dipancarkan dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual-mual, bahkan hingga muntah.

5. Menyebabkan tidak bisa tidur dengan nyenyak
Ponsel dapat membuat seseorang jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak, entah karena asyik memainkan permainan, bertelepon ria dengan pacar, sibuk membalas pesan dari kolega, atau membaca informasi-infromasi dari internet. Ponsel juga dapat menyebabkan si pemiliknya selalu merasa was-was, merasa gelisah dan tegang.

6. Serangan jantung
Pada beberapa kasus pernah ditemukan seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung tiba-tiba meninggal dunia seketika ketika mendengar ponselnya berdering di tengah malam, bisa jadi yang bersangkutan kaget sehingga mengalami serangan jantung.

7. Memperparah Alzheimer
Penyakit Alzheimer memang tidak menular dan umumnya menyerang seseorang yang sudah tua. Namun, bagi mereka yang terbiasa tidur di dekat perangkat ini, radiasinya dapat mempercepat proses seseorang mengalami Alzheimer.

8. Menyebabkan kelelahan
Ponsel yang berada dekat dengan pemiliknya dapat membuat kualitas tidur menjadi tidak nyenyak. Meskipun Anda tertidur, namun sesungguhnya Anda masih tersadar, dengan ditandai Anda masih mengingat beberapa hal yang terjadi ketika Anda tertidur. Hal ini dapat membuat Anda mengalami kelelahan ketika bangun keesokan harinya.

9. Menghambat metabolisme tubuh
Diketahui bahwa ketika seseorang tertidur sesungguhnya di saat inilah metabolisme tubuh sedang bekerja dengan aktif. Oleh karena itu, bila seseorang terpapar radiasi ponsel atau bila tidur jadi tidak nyenyak, maka proses metabolisme tubuh akan terhambat, sehingga proses pencernaan makanan atau pun proses detoksifikasi racun di dalam tubuh juga ikut terganggu.
Mengingat begitu banyaknya dampak negatif tidur di dekat ponsel, maka mulai saat ini Anda masing-masing dapat putuskan, apakah Anda akan tetap tidur di dekat ponsel Anda dengan resiko mengalami salah satu atau beberapa dampak yang telah disebutkan di atas, atau apakah Anda akan mulai menjauhkannya, sehingga tidur Anda dapat kembali nyenyak dan berkualitas, semua terserah kepada Anda.


Kamis, 09 Juni 2016

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH PENDAHULUAN

Diposting oleh notes of a dreamer di 21.30 0 komentar
NAMA : OKY ROSTANIA
NPM : 16213776
KELAS : 3EA14

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ILMIAH

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana tahap  penyusunan karya ilmiah?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk tahap  penyusunan karya ilmia

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Tulis  Ilmiah
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
1.      Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.      Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3.      Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.
Selanjutnya, yang dimaksud pengetahuan ilmiah  adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang dihimpun dengan metode ilmiah (Kemeny dalam The Liang Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya disebut dengan “ilmu”. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama mengenai ilmu, yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The Liang Gie, 1997).

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan sebagai karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.


TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PENULISAN ILMIAH

1.Tahap Persiapan.
a.       Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan:
1)      Harus berada disekitar kita.
2)      Harus topik yang paling menarik perhatian.
3)      Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
4)      Memiliki data dan fakta yang obyektif.
5)      Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
6)      Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan  referensi.
7)      Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut.
8)      Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
b.      Pembatasan topik/penentuan judul
1)      Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
2)      Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai.
3)     Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When(kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
c.       Pembuatan kerangka karangan (outline).
1)      Membimbing penyusun karya ilmiah.
2)      Pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya.
3)      Pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan data.
a.             Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
b.            Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
c.             Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.
d.            Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

3. Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut: a).
a.       Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
b.      Proscdur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
c.       Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan.
d.      Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
e    Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
f.    Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan.
a. Pengelompokan bahan, untuk memgorganisasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk.
b.   Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

5. Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing).
Bertujuan untuk :
a.     Melengkapi yang kurang.
b.    Membuang yang kurang relevan.
c.     Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
d.    Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.

6. Penyajian.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
a.       Segi kerapian dan kebersihan.
b.      Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
c.      Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
d.      Bagian inti karya ilmiah.
1)      Bagian Pendahuluan.
2)      Latar belakang dan masalah.
3)      Tujuan pembahasan.
4)      Ruang lingkup / pembatasan masalah.
5)      Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
6)      Sumber data.
7)      Metode & teknik.
8)      Bagian analisis atau pembahasan.

7. Kesimpulan
a.   Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh .
b.   Berikan implikasi dari kesimpulan.
c.    jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

8. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya sebagai model dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.       Merumuskan serta mendefinisikan masalah.
b.      Mengadakan studi kepustakaan.
c.       Memformulasikan hipotesa.
d.      Menentukan model untuk menguji hipotesa.
e.       Mengumpulkan data.
f.       Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi.
g.      Membuat generalisasi dan kesimpulan.
h.      Membuat laporan ilmia
 

NOTES OF A DREAMER Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea